-->

Selo Aji

Tips Unik dan Menarik

5 Film Kartun Yang Dilarang KPI


Berbagai serial animasi kartun buatan Amerika dan Jepang telah banyak menghiasi layar kaca Indonesia. Berbagai judul kartun yang populer itu tak lepas dari hasil produsi studio animasi seperti Walt Disney, Warner Bross, Nickelodeon, Nippon Animation, Tatsunoko, hingga Tezuka Productions.

Pada anak-anak di tahun 1990an, segala tayangan kartun di TV tak banyak membuat orang tua cemas dikarenakan pendidikan moral kala itu cukup kuat sehingga tak banyak anak-anak meniru hal-hal yang melanggar norma atau aturan seperti dalam kartun.

Baru-baru ini Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) punya pendapat lain. Beberapa judul kartun yang telah mengisi masa anak-anak kelahiran pertengahan 1980 hingga awal 1990an dianggap berbahaya dan merekomendasikan stasiun TV untuk berhenti menayangkannya.

Apa saja film kartun yang dilarang oleh KPI tersebut? Simak ulasannya berikut ini!

1. Tom and Jerry
Kartun ini sudah tayang sejak lama di Indonesia, yakni pertengahan 1990an. Kartun ini menceritakan seekor kucing naif, Tom yang diperintahkan sang majikan untuk mengejar seekor tikus bernama Jerry. Tapi usahanya itu selalu gagal.


Tom kerap memakai cara-cara berbahaya agar dapat menangkap Jerry. Mulai dari memasang jebakan dari alat-alat di rumah sang majikan, hingga menggunakan bahan-bahan peledak beserta senjata berbahaya lain.



Adegan-adegan itu yang membuat kartun ciptaan William Hanna dan Joseph Barbera (Hanna-Barbera) dilarang tayang oleh KPI. Memang kartun kartun slapstick yang lahir sejak 1940 ini sempat memancing perdebatan, namun lebih mengarah ke soal rasisme.

2. Crayon Shin-chan
Kartun Jepang alias anime ini adalah adaptasi manga ciptaan Yoshito Usui yang juga pernah diterbitkan di Indonesia. Anime ini bertema hal-hal pornografi dengan melibatkan anak-anak di bawah umur.


KPI baru-baru ini memperingatkan stasiun TV yang menayangkannya dengan memberi cap sebagai dasar pornografi dan meminta untuk menyensor atau menayangkannya larut malam, seperti dilansir Anime News Network.



Beberapa adegan memang agak mengkhawatirkan, seperti saat Shin-chan yang masih TK memperhatikan wanita berpakaian seksi dengan belahan dada terbuka. Hal itu dinilai tak pantas dijadikan tontonan oleh anak-anak.

Walau demikian, anime ini tetap tayang mengikuti aturan versi KPI. Anime ini juga pernah dapat peringatan serupa dari PTA Jepang tahun 2007 setelah diadakan survei yang hasilnya menjadi program nomor 3 teratas yang dinilai para orang tua tak layak tonton untuk anak-anaknya.

3. Little Krishna
Animasi asal India memang dikhususkan untuk anak-anak. Namun ia ditegur KPI lantaran stasiun TV yang menyiarkan tak menyensor adegan yang menggambarkan kekerasan.


Yakni adegan ketika salah satu karakternya menganiaya seekor hewan hingga terkesan seperti penyiksaan. Tayangan ini juga dinilai punya banyak hal yang sulit dicerna anak-anak.


Little Krishna adalah produksi BIG Animation and India Heritage Foundation yang tayang 13 episode tahun 2009 di India.

4. SpongeBob SquarePants
SpongeBob SquarePants diperingatkan KPI lantaran ada dialog tak sopan dan juga beberapa tindakan yang kurang mendidik. Padahal untuk para penonton remaja dewasa, kartun ini punya kesan sendiri.


Sosok SpongeBob tercipta dari buah tangan ahli biologi kelautan Stephen Hillenburg dan dikembangkan United Plankton Pictures dengan Nickelodeon Animation Studios.


Kartun ini bercerita tentang keseharian sosok manusia spons yang konyol bernama SpongeBob bersama teman-temannya yang tinggal di kota bawah laut bernama Bikini Bottom.

5. Bima Sakti (Chhota Bheem)
Bima Sakti atau Chhota Bheem ini adalah serial kartun India yang tayang sejak 2008 sebanyak 6 season dan punya lebih dari 150 episode.


Karakter utamanya adalah Bima Sakti (bernama asli Chhota Bheem), seorang anak yang tinggal di sebuah pedesaan fiktif bernama Dholakpur dan selalu berusaha membela kebenaran dengan bermodal keberanian yang ia miliki.


KPI menilai tayangan ini terlalu banyak filosofi dan tindakan-tindakan berbahaya yang tak pantas ditonton anak-anak tanpa bimbingan orang tua. Salah satunya penyelesaian masalah dengan kekerasan yang dilakukan oleh tokoh utama yang seorang anak-anak.

Baca juga:

2 komentar

avatar

wah keren infonya gan
http://avroart.blogspot.com/

Balas delete
avatar

makasih gan, sering2 mampir aja kesini :)

Balas delete