-->

Selo Aji

Tips Unik dan Menarik

4 Selebriti Yang Jadi Jihadis ISIS

Propaganda kelompok militan ISIS tidak hanya disambut baik oleh warga biasa. Sejumlah pesohor dari berbagai negara dikabarkan turut mengorbankan nyawanya untuk berjihad di Irak dan Suriah. Yang paling menyita perhatian adalah sosok algojo yang memenggal jurnalis AS, James Foley. Dalam video eksekusi yang diposting di Youtube, algojo yang diketahui berasal dari Inggris memenggal kepala jurnalis itu dengan sebuah pisau.

Usai dilakukan penyelidikan, terungkap jika identitas algojo itu adalah seorang penyanyi terkenal dengan banyak kekayaan bernama John Barry alias LJinny. Langkah John bergabung dengan ISIS juga diikuti warga negaranya. Sally, seorang rocker asal Inggris bahkan masuk Islam dan merubah namanya ketika bergabung dengan ISIS.

Pun demikian dengan rapper asal Jerman juga turut dilaporkan bergabung dengan ISIS. Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah 4selebriti yang diketahui bergabung dengan ISIS di Irak dan Suriah.

1. John Barry aka LJinny, Rapper Kaya asal Inggris
Teka-teki identitas algojo ISIS yang memenggal jurnalis Amerika, James Foley akhirnya Foley. Setelah simpang-siur menyebutkan keterlibatan warga Inggris yang diduga bernama John, ternyata benar adanya. Menurut laporan Daily Mail, John merupakan anak dari keluarga kaya di Inggris. Bahkan, John sempat meniti karir sebagai musisi rapper dan memiliki julukan L'Jinny.
Sebelum pergi ke Suriah, John dikabarkan mendiami rumah orang tuanya di di Maida Vale. Perubahan drastis dari John yang seorang penyanyi ke John yang seorang algojo berdarah dingin tampak dalam album yang diunggah di Facebook miliknya.

Sejak medio 2012, John mulai berubah dengan banyak memposting foto dirinya memakai penutup muka dan memegang senapan AK-47. "Memalukan bagi kaum muslim yang malu untuk menjadi mujahid," tulis John di "dinding" Facebook miliknya.

Sejak saat itu John tidak menampakan aktivitasnya di Facebook. hingga akhirnya nama John kembali diberitakan dan disebut sebagai eksekutor pemenggal leher James Foley.

2. Rapper asal Jerman, Denis Mamadou Cuspert
Mantan penyanyi rapper asal Jerman, Denis Mamadou Cuspert, dikabarkan tewas dalam seranga bom bunuh diri dalam pertempuran di Suriah. Denis Mamadou Cuspert, sebelumnya dikenal sebagai penyanyi rap dengan nama Deso Dogg, namun setelah gabung ISIS, ia merubahnya menjadi Abu Talha al-Almani di Suriah. Kematiannya dikonfirmasi oleh sebuah pesan di forum internet jihadis.
"Negara Islam berdarah dengan berita kematian syahid dari pejuang jihad, saudara Abu Talha al-Almani. Semoga dia diterima oleh Allah," tulis sebuah pesan di forum itu.

"Kematiannya adalah hasil dari sebuah serangan bom diri dilaksanakan oleh tentara berkhianat (pemimpin Al-Nusra, Abu Mohammed al-Joulani) terhadap sebuah rumah di mana sejumlah anggota ISIL tinggal," tutup pernyataan itu.

3. Rocker Wanita asal Inggris, Sally Jones
Wanita paruh baya bernama Sally Jones asal Inggrisbergabung dengan kelompok militan bersama suaminya yang berusia 20 tahun. Sally dan suaminya yang juga pria Inggris, Junaid Hussain dilaporkan menyelinap masuk ke Suriah. Junaid Hussain sendiri merupakan buronan tersangka pembunuhan jurnalis Amerika, James Foley, seperti dilansir dari Daily Mail.
Sally yang mualaf kini berganti nama menjadi Sakinah Hussain dan mengenakan cadar. Melalui akun Twitternya, @ UmmHussain101, Sally kerap menulis pesan terkait aktivitasnya di kamp ISIS. "Suami saya sedang pergi ke kamp pelatihan saat ini untuk menyegarkan 'keterampilannya membunuh orang kafir'. Jangan menangis sebab dia akan segera kembali," tulis Sally di Twitter.

Di kicauaanya yang terbaru, Sally menuliskan pesan ancaman dan mengagumi sosok Usamah Bin Ladin. "Kalian orang Kristen semuanya perlu dipenggal dengan pisau tumpul dan dipajang di pagar-pagar sepanjang Raqqa. Datang ke sini saya akan melakukannya untuk Anda!" kicau Sally, namun saat ini tweet tersebut telah dihapus.

4. Penyanyi Religi Saudi, Maher Mishal al-Shwaib
Kabar mengejutkan datang dari Arab Saudi, seorang penyanyi religi Maher Mishal al-Shwaib, disebutkan telah bergabung dengan ISIS pada April lalu. Maher Mishal al-Shwaib melakukan perjalanan ke Suriah pada April lalu untuk berjuang melawan rezim pemerintahan Presiden Basyar al-Assad dan kemudian ISIS.

Al-Shwaib saat ini telah menjadi imam di Irak di Masjid Al-Noor. Ia bahkan menyerukan kepada pemuda Mesir agar bergabung dengannya berjuang untuk ISIS. Yousif al-Rameeh, seorang profesor kriminolog dan terorisme serta penasihat keamanan di Al-Qassim, pun angkat bicara terkait maraknya pemuda Mesir yang bergabung dengan ISIS.
"Masyarakat kita terlalu melebih-lebihkan masalah perilaku yang disebabkan oleh kecanduan narkoba dan masalah seperti itu, sementara di saat yang sama melupakan tentang pemikiran menyimpang," kata Al-Rameeh.

"ISIS memiliki pengaruh besar terhadap anak-anak muda karena lembaga masyarakat tidak memainkan peran mereka dengan baik. Keluarga tetap menutup mata pada anak-anak mereka dan mereka tidak tahu teman jenis apa yang mereka punya atau jenis situs apa yang mereka lihat. Masjid dan sekolah tidak mendidik anak-anak muda tentang bahaya terbesar yakni organisasi teroris. Masjid, khususnya, tidak berbicara tentang bahaya yang ditimbulkan oleh ISIS," tegas dia.


Baca juga:

1 komentar

avatar

Makasih infonya yaa, klo ane butuh pasti ane konekin aganwati (y)

Balas delete