Hampir semua yang hidup di dunia ini membutuhkan energi atau tenaga untuk menjalankan aktifitasnya, termasuk juga benda mati seperti smartphone Android. Perangkat tersebut memiliki baterai yang tentunya bisa habis, dan layaknya manusia, hal tersebut juga bisa dikembalikan seperti semula dengan proses charging.
Hanya saja, proses charging yang lama membuat para penggunanya geram, terlebih jika sedang dalam keadaan mendadak. Nah, sekarang Jaka ingin berbagi sedikit tips agar proses charging bisa berjalan sedikit lebih cepat.
1. Matikan Smartphone Pada Saat Charging
Dengan mematikan smartphone ketika proses charging, maka proses pengisian daya akan semakin terfokus. Terbukti, smartphone yang di-charging dalam keadaan mati dapat mempercepat pengisian daya 12% dari waktu normal ketika smartphone dalam kondisi menyala.
Hal ini disebabkan karena ketika smartphone dalam kondisi menyala, masih ada beberapa proses yang berjalan, sehingga tetap memakan baterai meskipun jumlahnya kecil.
2. Mengaktifkan Airplane Mode atau Mode Pesawat
Jika dengan mematikan smartphone dinilai terlalu ekstrem, karena bisa saja ada pesan penting yang dikirimkan via BBM , WhatsApp atau lainnya, maka dengan menggunakan Airplane Mode adalah pilihan yang bijak. Seperti kita ketahui, bahwa pemakaian sumber daya tertinggi adalah :(bisa saja berbeda-beda disetiap smartphone) 1. Kecerahan Layar / Brightness dan 2. Cell Standby: Penerima Sinyal Telepon
Maka dengan menggunakan Airplane Mode akan banyak membantu untuk mempercepat proses charging itu sendiri.
3. Gunakan Charger Original
Meskipun tidak banyak membantu, tetapi setidaknya ini dapat mengurangi kerusakan pada baterai kamu yang berakibatkan terjadinya kebocoran. Karena dengan tidak menggunakan charger original dari smartphone tersebut, besar kemungkinan daya yang dikirimkan tidaklah sama. Pasalnya, tegangan disetiap charger adalah berbeda-beda, tergantung baterai yang digunakan, tegangan tidak boleh rendah dan juga terlalu tinggi.
Dibawah ada 2 Contoh Charger, Samsung & Sony:
Perhatikan lingkaran diatas, Charger Samsung tersebut menunjukan bahwa ia memiliki tegangan daya sebesar 2.0 A atau sebesar 2000 mA.
Sedangkan Charger Sony, memiliki tegangan yang sedikit lebih rendah, yaitu 1.5 A atau 1500 mA.
Kesimpulan: Dari contoh 2 charger tadi dapat disimpulkan bahwa tidak semua smartphone mampu menampung tegangan daya yanag sama. Jika smartphone kamu hanya memiliki tegangan 1000 mA lalu menggunakan charger dengan tekanan 2000 mA, proses charging memang akan berlangsung lebih cepat, tetapi sebagai resiko adalah masa cycling baterai yang menipis dan rentan terjadinya kebocoran. Begitu juga sebaliknya.
4 komentar